Hal-Hal Menarik di Bali (Part 2)
Tulisan ini adalah lanjutan dari
“Fakta Menarik Bali (Part 1)”, yang belum dibahas di tulisan sebelumnya. Fakta-fakta
berikut merupakan pengalaman yang pernah dialami penulis sendiri, sehingga
mungkin akan ada sedikit pertentangan apabila informasinya tidak sesuai
berdasarkan kenyataan yang ada.
1. Melimpahnya
brand store luar negeri
Dikarenakan
banyak turis asing yang berkunjung ke Bali, hampir besar persentase
kunjungannya, hal ini menjadikan banyak pengusaha-pengusaha yang berinvestasi
di Bali, termasuk brand-brand luar negeri. Di setiap kawasan wisata di Bali
dapat kita jumpai toko-toko tersebut, bahkan di sepanjang jalan yang menjadi
rute dari tempat wisata satu ke tempat wisata lain berbaris seakan tak mau
kalah bersaing.
Brand
store tersebut berupa bangunan yang berdiri sendiri tanpa ada brand store lain
di dalamnya. Hal ini berdanding terbalik dengan pulau Jawa, khususnya di kota
besar seperti Jakarta dan Surabaya, yang mana brand store di sana berdiri di
dalam mall atau gedung. Itupun juga sangat terbatas pada mall-mall tertentu
saja, dan menjadikan harga produk mereka menjadi melambung tinggi karena adanya
pajak sewa yang lebih tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa Bali menjadi surga
bagi mereka yang menyukai fashion, yang mengandalkan brand store sebagai kiblat
belanjanya.
2. Banyaknya
warung makan yang berasal dari Jawa
Sempat
terbayang bagaimana mencari makan jika kita berkunjung ke Bali, apalagi saya
seorang Muslim yang berkunjung ke daerah non Muslim. Ada perasaan takut, namun
itu semua terkalahkan dengan niat yang besar guna menikmati keindahan surga
dunia yang ada di Bali. Hehe. Namun pada kenyataannya, sewaktu saya tengah
mencari makan malam, banyak warung-warung makan yang penjualnya berasal dari
pulau Jawa. Hal itu menjadikan perasaan saya yang semula takut menjadi tenang
seketika, paling tidak lidah saya masih merasakan cita rasa daerah sendiri.
Secara
tidak langsung sajian makanan di dalamnya juga berasal dari Jawa. Kebetulan
saat itu saya mendengar sendiri pemilik warung menggunakan bahasa Jawa sebagai
alat komunikasi kepada para pegawainya. Di sepanjang perjalanan pula saya
banyak melihat tempat makan yang menyajikan masakan Jawa. Sehingga semakin
membuktikan bahwa mencari makan di Bali tidak sesulit yang dibayangkan,
khususnya bagi mereka yang berasal dari Jawa.
3. Mini
market yang bermacam-macam pilihannya
Seperti
halnya brand store, mini market di sini tersedia dalam berbagai macam pilihan
karena bersaingnya para invesor untuk menanamkan modalnya di Bali. Jika
dibandingkan di pulau Jawa, jumlah pilihan mini market tidak sebanyak di Bali.
Mungkin hanya dua sampai lima saja. Sedangkan di Bali hampir di setiap jalan
kita akan sering menjumpai mini market yang berbeda-beda namanya. Bisa
dikatakan persaingannya bertaraf internasional, karena banyak nama-nama asing
yang akan kita jumpai.
Bahkan
kenyataannya akan berbanding terbalik dengan keberadaan mini market di Jawa.
Kita akan sangat jarang melihat mini market seperti di Jawa. Keberadaan mereka
tetap ada, namun dalam jumlah yang terbatas.
4. Bangunan
rumah yang unik sesuai adat
Hampir
penduduk asli Bali membangun rumahnya sesuai adat dan agama mereka. Setiap
rumah memiliki gapura sebagai pintu gerbang memasuki rumahnya. Hal ini dapat
kita jumpai juga di Jawa pada rumah-rumah orang terdahulu, yang menggunakan
gapura sebagai pintu gerbang di bagian paling depan rumah mereka. Dikarenakan
di Jawa orang-orang terdahulu mayoritas memeluk agama Hindu layaknya orang Bali
saat ini.
Bangunan
rumah mereka juga dibangun sesuai kasta masing-masing. Dan kebanyakan di Bali
tidak ada bangunan pencakar langit yang menjulang tinggi seperti halnya di
Jakarta atau Surabaya. Inilah pengaruh dari masyarakat Bali yang masih memegang
teguh kepercayaan mereka. Tidak heran pula jika banyak sepeda motor yang
terpakir di luar rumah, dikarenakan bangunan rumah mereka yang tidak
memungkinkan untuk sepeda motor dimasukkan ke dalamnya.
Akhir kata dari tulisan ini.
Jika terdapat informasi yang melenceng mohon dimaafkan. Tulisan ini didasarkan
dari pengalaman dan wawasan saya mengenai pulau Bali.
Tidak Ada Komentar.